Pasalnya, jumlah wisatawan Malaysia yang bisa diangkutnya semakin banyak, otomatis semakin banyak turis Malaysia yang berbelanja di Bandung. Seperti diketahui, A320 memiliki kapasitas 180 tempat duduk, sedangkan Boeing 737-300 hanya 148 tempat duduk. Ujungnya, penumpang pesawat juga bisa menikmati tarif yang lebih rendah lagi untuk terbang ke Bandung. Saat ini IAA melayani rute Bandung-Kualalumpur PP dengan frekuensi 7x seminggu. "Rute itu kami yang pertama kali buka. Sekarang komposisi load factornya 75 persen diisi turis Malaysia. Sehingga sekarang timbul fenomena kaitan bisnis antara Bandung dan Kualalumpur," jelas Dharmadi. Selain melayani Bandung-Kualalumpur, IAA juga melayani tiga rute lain menuju Bandung. Yaitu Bandung-Denpasar PP 2x seminggu, Bandung-Medan PP 2x seminggu dan Bandung-Singapura 2x seminggu. Rata-rata load factor untuk penerbangan itu mencapai 80 persen-85 persen. "Hampir semua penerbangan itu penuh. Sehingga masyarakat Bandung tentu juga ingin supaya kotanya bisa dilayani dengan pesawat baru," pungkasnya. Sampai saat ini IAA mengoperasikan 11 pesawat A320. Rencananya sampai akhir tahun ini, maskapai yang identik sebagai low cost carrier itu akan mendatangkan 3 lagi A320 dengan jadwal kedatangan pesawat ke 12 sampai 14 di bulan Oktober-Desember. Seluruh pesawat A320 itu akan menggantikan 4 Boeing 737-300 yang sudah habis masa sewanya dan harus dikembalikan pada periode Juli-Oktober. Bandara Husein Sastranegara memiliki landasan pacu dengan ketebalan 37 cm. Landasan pacu seperti itu paling banter hanya bisa didarati Boeing 737-300 berbobot 51,7 ton saat mendarat. Padahal, berat maksimal mendarat Airbus 320 mencapai 64,5 ton. Pesawat Batavia Air siap terbangi Denpasar-Perth. Maskapai penerbangan Batavia Air siap untuk melayani jalur penerbangan Denpasar-Perth. Menurut rencana, yang akan melayani rute penerbangan tersebut akan dioperasikan mulai tanggal 26 Agustus 2010. Batavia Air siap menerbangi rute Denpasar-Perth setiap hari mulai 26 Agustus 2010 jika otoritas penerbangan sipil Australia sudah menerbitkan izin untuk maskapai swasta itu. Direktur Niaga Batavia Air Hasudungan Pandiangan mengklaim pihaknya telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Perhubungan untuk melayani penerbangan ke Negeri Kanguru. "Dari pihak Indonesia sudah boleh sekali sehari [daily]. Tinggal menunggu dari pihak Australia. Kami sudah mengajukan izin pada 25 Juni 2010 ke Australia, dan keputusannya akan keluar dalam waktu 60 hari setelah tanggal itu. Kalau semua lancar, ya 26 Agustus 2010 siap take off," katanya hari ini. Dia menceritakan awalnya Batavia hanya memperoleh frekwensi penerbangan Denpasar-Perth sebanyak dua kali seminggu dari Kemenhub, karena terbatasnya jatah kursi untuk maskapai asal Indonesia.
7 tahun yang lalu