Nama itu secara histos punya arti tersendi bagi. Setahun kemudian, swayalan milik itu berkembang pesat. Ia mondar mandir . Urusannya bukan hanya soal -impor, tetapi ia sudah mulai terjun di proti di negara pulau itu. Tahun 1975 ia membuka cabang nya di kota itu. Di sana ia membeli dan , harganya tidak semahal sekarang, karena saat itu a baru mulai membangun negaranya. Akumulasi kekayaan yang berhasil dia kumpulkan selama sepuluh tahun ber secara mandi, dia pakai untuk mendikan aya di kawasan , Selatan. yang masuk katego mentereng ini, dibangun pada tahun 1981. Disinilah tonggak tama yang ditancapkan untuk mengukuhkan dinya sebagai salah seorang eceran yang patut dihitungkan. Sebutan – sesuatu istilah yang tak disukainya – sudah mulai melekat padanya. Ia selalu duduk semeja dengan para kenamaan lainnya. Bahkan dengan pimpinan puncak asal tempatnya kerja pun, ia sudah terlihat memiliki bedaan. Lebih da pada itu, mendapat tempat yang terhormat di mata . Sebab, ia mengangkat harga kehidupan da sekian banyak kecil. Oleh sementara orang ia disebut “Pahlawan kerajinan rakyat .” jalanan nya yang baik itu, rupanya tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1984 aya kepunyaannya di terbakar. Inilah cobaan tama terberat yang dialaminya. Kerugian yang ia deta bukan hanya puluhan , puluhan bu pengunjungnya setiap ha, terpaksa berhenti sampai itu dibaiki kembali. Ia tidak ingin putus kontrak dengan 2000 produsen kecil yang menyuplai keluannya. Kesulitan ini, ia hadapi dengan tenang, 1200 karyawannya tidak akan diberhentikan, mereka disuruh belajar manajemen, komputer, accounting, bahasa Inggs. Untuk program belajar ini, mendatangkan pelatih dan pengajar ahli da dan . Yang menggembirakan adalah kesediaan pihak asuransi menanggung sebagian kerugian itu. Bantuan da rekan-rekannya, juga da pihak maupun , sangat menjadi semangat baru bagi untuk memikirkan yang baik buat ekspansi nya. Secara lahan kerugian puluhan itu, sirna sebagai gangguan pikirannya. menata kembali jalur-jalur nya yang sudah sempat terputus. Lalu, diatas tempat yang terbakar, telah berdi dengan megahnya aya . berlantai sembilan itu luas lantainya 42.000 meter. Pengunjung itu, ada sekitar 100.000 orang hatiannya. 40% diantaranya adalah yang berbelanja. Da tahun ke tahun penjualan di aya naik terus. Dan terus menerus pula membekan penambahan bagi . Kawasan dimana aya ada, menjadi inceran para eceran. Banyak berlomba membangun fasilitas belanja di daerah itu. Kelompok Subsentra dan Pakuwon jati sudah membuka . membangun an di bawah tanah, sis di bawah bekas terminal . Itulah sebabnya, ketika ada tanah seluas 1,4 hektar, dekat ditenderkan Deplu kepada para tahun 1990, puluhan yang datang mendaftar, kendati pengumumannya tidak dilakukan secara terbuka. Ada sebagian orang menyebut, , masih aktif sebagai h muda. Padahal, umur pendi () itu sudah lebih setengah abad. Setidaknya, ada dua alasan kenapa ia masih dianggap aktivis . tama, dalam berbagai kegiatannya, selalu terlihat segar dan sangat bersemangat. Kepeloporan dan idealisme mengangkat kecil, terutama yang berkaitan dengan nya, seng ia lakukan dengan gaya orang muda yang mampu melihat jauh ke depan. Kedua, yang penampilannya setiap ha selalu trendy dan ini, sangat gemar berolahraga.
7 tahun yang lalu