dan adalah dua nama yang tak terpisahkan. Di , orang mengenal nama sebagai kelompok besar, yang menjamah berbagai bidang : industri peralatan rumah tanga, , perbankan, real estate hingga perbisida. Sedangkan dikenal sebagai , yang mampu melambungkan nama sebagai salah satu kelompok yang paling bersinar di . Perkembangan yang makin pesat belakangan ini memang tidak lepas dari sentuhan tangan dan kegigihan . Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya untuk mulai berkiprah di dunia . “Saya hanya mengenyam pendidikan sampai kelas dua SMP karena keburu membantu orang tua,” menurut . Ya, pada usia 15 tahun, sebagai anak tertua , lelaki yang kini berusia 44 tahun itu diminta untuk membantu keluarganya, Logam D– produsen peralatan rumah tangga sederhana yang terbuat dari alumunium, seperti panci dan wajan. Mulailah Remaja cilik meninggalkan pendidikan formal di Sekolah, dan memasuki ajang pendidikan yang lebih luas: dunia . Ia keluar masuk pasar dan toko untuk menjajakan barangnya. Bertemu dengan berbagai macam orang, dengan karakternya yang beragam. Dari pergaulan itulah ia menimbah ilmu yang tidak pernah diajarkan di Sekolah. Selain itu, karena merasa pendidikan formalnya kurang, pun mau bersusah payah menambah ilmu di sela-sela kesibukannya menjalankan roda . Ia mengambil berbagai kursus. “etahuan saya dari Sekolah kan sangat minim, mau nggak mau saya harus belajar sendiri,” ujarnya. Maka, ia pun sibuk belajar akuntansi, bahasa Inggris dan – belakangan ia juga belajar bahasa dan Jerman. Karena nya masih kecil, pun kemudian menjelajah berbagai aspek dalam elolaan . Selain menangani pemasaran dan distribusi, ia pernah menjadi kasir, pemegang buku, dan pekerjaan lainnya. “Karena saya membantu sejak kecil sampai besar, maka saya mengalami semua seluk beluk ,” kata . Berkat gemblengan masa lalunya, hingga kini selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan nya. Jadi, misalnya, ketika berjalan-jalan di , ia bisa tahu berbagai proses produksi yang dijalani. Ia memang ingin mengetahui segala sesuatunya secara rinci. “Kita harus mengetahui dan menguasai semua bidang pekerjaan,” kata . Tapi, itu tidak berarti dengan mengetahui secara mendalam semuanya lalu mengerjakan sendiri. “Sebagai pimpinan kita harus bisa Mendelegasikan wewenang,” tuturnya. Cuma ia punya sikap yang jelas, Mendelegasikan wewenang adalah suatu keharusan, tapi dia tetap harus tahu secara rinci. “Kan banyak yang bersikap, ‘Ngapain saya tahu secara detail, saya serahkan saja kepada orang sudah cukup.’ Nah, yang seperti itu bukan betul. Kita boleh mengetahui, tapi jangan dikerjakan sendiri. Kalau dikerjakan sendiri, kapan selesainya dan kapan memimpin orang lain.” Agaknya, keterlibatan total dalam pekerjaannya itulah yang membuat keluarga terus berkembang. Keinginan untuk maju juga kian menggebu-gebu. Seiring dengan perkembangan , makin rajin menimbah ilmu dari berbagai sumber: mulai dari kursus-kursus (kalau perlu ke ) hingga berbagai seminar, dan pergaulan dengan kalangan . Ia pun kerap menyerap gagasan dari berbagai buku yang dibacanya.
7 tahun yang lalu