Batavia Air tetap akan mengoperasikan Airbus 330-200 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik yang diperkirakan pada H+3 dan H+4 di rute Padang-Jakarta dan Medan-Jakarta. Juru bicara Batavia Air, Eddy Haryanto, mengatakan pesawat berbadan lebar (wide body) itu dioperasikan sejak arus mudik dan akan berlanjut hingga H+7. "Airbus 330-200 itu berkapasitas 302 penumpang. Sebelumnya di rute itu kami mengggunakan pesawat Boeing 737 series dan Airbus 320, berkapasitas sekitar 200 penumpang. Kami memang menerapkan strategi menambah kapasitas melalui operasional pesawat yang lebih besar," katanya hari ini. Airbus 330-200 milik Batavia Air biasanya dioperasikan di rute penerbangan Jakarta ke Jeddah dan Riyadh (Arab Saudi). Direktur Niaga Batavia Air, Hasudungan Pandiangan, mengatakan strategi tersebut tidak akan mengganggu jadwal reguler penerbangan dari Jakarta ke kota di Arab Saudi karena pihaknya masih mengoperasikan 1 unit Airbus 330-200 untuk rute tersebut. "Tidak akan mengganggu jadwal reguler kami. A330-200 itu memang kami operasikan di rute-rute padat dalam rangka Lebaran," kata Hasudungan. Eddy menuturkan sepanjang masa angkutan Lebaran pada H-7 hingga H+7 tingkat isian penumpang (load factor) Batavia Air rata-rata mencapai 90%, meningkat dibandingkan hari-hari biasa sebanyak 80%. Peningkatan jumlah penumpang pesawat pada H-7 hingga H-2 Berdasarkan hasil pantauan Kementerian perhubungan, lonjakan jumlah penumpang pesawat terbang rute domestik untuk arus mudik Lebaran tahun ini terjadi secara signifikan pada H-7 hingga H-2. Sementara pada H1 dan H2, dilaporkan bahwa jumlah penumpang pesawat pada tingkat normal. Pemantauan jumlah penumpang pesawat tersebut berasal dari 24 di Indonesia. Volume penumpang pesawat domestik pada arus mudik tahun ini di H-7 hingga hari H1 dan H2 tercatat 1,08 juta orang, meningkat 20,06% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 sebanyak 901.492 orang. Jumlah penumpang tersebut berdasarkan pantauan Kementerian Perhubungan di 24 bandara seluruh Indonesia.
7 tahun yang lalu